Pages

Thursday, January 31, 2013

ba! li

"Jam berapa sih?" Gue tanya ke Junior dan Marco.

"Masih jam 10.20(pm) kok, masih lama tenang aja." Jawab Junior dengan tenang setelah kami selesai nonton Ada Apa Dengan Cinta. Namun, gue gak yakin sama apa yang Junior bilang dan gue cek hape gue.

11.20 pm.

"AAAAAAAAAAAAAAAA SETENGAH DUA BELAS WOI" Gue teriak dengan horror.

Semua orang panik dan langsung beranjak dari tempat duduk, gue lari-lari sendiri.

Ya, tepat sebulan yang lalu, tepat pada sekitar jam gue lagi nulis post ini, gue, Junior, Marco dan Luthfi sedang kelabakan karena kita kelupaan mau jalan dari rumah Junior untuk tahun baruan.

Tadinya kita berencana untuk pergi kemana gitu buat tahun baruan, tapi karena kita malah nonton AADC, jadi lupa sama waktu dan akhirnya kita cuma ke pantai Double Six yang amat sangat rame dan macet, bahkan manusia macet.

Intinya gue taun baruan sama manusia-manusia ga normal ini ke Bali.

Cut to the chase aja ya?

Selama di Bali, gue cuma sehari ketemu sama matahari. Sebelum berangkat tuh gue sedih banget karena tangan gue belang abis shooting di Monas buat project sekolah. Gue berpikir gue bakal makin item lagi nanti karena besoknya berangkat ke Bali. Taunya engga. Selama 5 hari gue disana, bener-bener ngeliat matahari cuma sekali karena besok-besoknya hujan terus. Sehingga kita cuma menggaul di daerah Double Six doang karena kita ga jodoh sama motor dan Junior lost his faith in humanity (read: traffic).

Setiap hari pasti ada at least 3 jam waktu ngegabut. Mau di siang hari, malam hari, maupun subuh. Pasti ada waktu gabut. Kita malah nonton film-film, padahal lagi di Bali. Emang ga tau terima kasih banget sih, hahaha. Bangunpun seenak jidat - jam 2 siang. Itu karena kita tidur juga selalu jam 4 pagi.

Highlight nya sih, ga highlight juga sih, pas Junior pergi bertemu teman-temannya dan gue malah dirumah bersama Marco dan Luthfi, nonton DVD HAHA. Tapi, DVDnya rusak, emang sialan. Padahal baru beli. Akhirnya gue mengajak mereka untuk jalan ke pantai. Di jam 12.00 malam. Gue ga peduli, gue terlalu dendam sama cuaca disana waktu itu, gue pengen ke pantai.

Pokoknya lo semua harus coba ke pantai malem-malem, dimana cuma ada lo, desiran pasir, angin kencang yang menghembus (atau menyembur) di muka lo, dan suara gulungan ombak. Dan beberapa orang lainnya, biasanya cowo dan cewe, pacaran.

Kita di pantai mungkin sampe hampir jam 3 pagi. Ketagihan banget. Kalo bukan karena Marco kedinginan dan udah lemah, mungkin kita ga bakal ingat waktu dan bakal ketiduran di pantai dan dicurigai habis mengkonsumsi obat (ngantuk). Kita jalan-jalan, nyantai-nyantai ngeliatin ombak, curhat, ngakak-ngakakan parah, dan juga ketakutan hidup kita terancam berakhir pada hari itu di kota orang lain.

Ah, sekarang gue jadi kangen sama Bali. Definisi dari kunjungan kami saat itu cuma satu; gabut. Tapi gak tau kenapa seru banget dan patut di kenang.

Untuk mengakhiri post ini, here's a picture of us in Double Six beach, 2 am, somplak setengah mampus + masuk angin, dan yang ngajak foto mereka, bukan gue.

...Gajadi deh sumpah somplak banget muka semuanya. Here's a video that Junior made.

No comments:

Post a Comment